admin 12 April, 2023

Panerus Sejati Rahwana

Wibisana kaget saat tahu Dewi tari melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik jelita. Merasa akan ada peristiwa mengerikan yang akan menimpa si bayi. Wibisana lalu meminta ijin kepada Dewi Tari. Setelah ijin diperoleh, Wibisana lalu mengambil bayi perempuan tadi. Selepas itu Wibisana meletakkan bayi perempuan itu ke dalam peti dan menghanyutkannya ke sungai Gangga. Selepas itu Wibisana berdiri di tengah alun-alun Alengka. Wibisana terlihat sedang merapal sebuah mantra. Selesai membaca mantra Wibasana lantas melepas panah saktinya ke angkasa. Tak lama kemudian jatuhlah sebongkah mega di hadapannya. Mega itu lalu dibawa dan diserahkan kepada kakaknya, Rahwana. Rahwana yang kebingungan melihat mega yang diserahkan padanya lantas bertanya kepada Wibisana. “Siapakah ini, Adi?” tanya Rahwana. “Ini anakmu yang lahir dari rahim Dewi Tari, kakang,” jawab Wibisana. Tentu saja jawaban Wibisana ini membuat Rahwana marah. Rahwana merasa tidak terima dengan wujud putranya yang hanya berwujud mega. Saking marahnya, mega yang disebut sebagai putranya itu lantas dibanting dan diinjak-injak oleh Rahwana. Anehnya setelah dibanting dan diinjak-injak. Mega itu berubah menjadi seorang pemuda raksasa yang gagah. Rahwana yang tadinya marah berubah menjadi girang bukan kepalang. Singkat cerita pemuda itu diberinama Indrajit dan diangkat Rahwana menjadi putra mahkota di Alengka. Sementara itu bayi perempuan yang dihanyutkan Wibisana ditemukan Prabu Janaka. Bayi itu dirawat dengan baik dan kemudian diberinama Dewi Sinta.